Washington - Para karyawan di lembaga pemerintah Amerika Serikat yang mengurusi dana riset, National Science Foundation (NSF), boleh merasa malu. Gara-garanya, mereka ketahuan amat gemar akses porno saat sedang bekerja.
Bahkan dalam investigasi oleh otoritas, frekuensi akses konten mesum di NSF di 2009 ini diketahui meningkat sangat pesat, sebesar enam kali lipat atau 600 persen ketimbang pada tahun 2008.
Kasus tersebut langsung dilaporkan pada Konggres Amerika Serikat. Fenomena akses porno itu jelas dinilai sebagai tindakan penyelewengan dan pemborosan anggaran. Padahal, sebagian besar dana yang didapat NSF adalah dari para pembayar pajak.
Sebuah bukti menunjukkan salah satu eksekutif senior di sana menghabiskan waktu 331 hari dalam setahun untuk melihat pornografi dari komputer pemerintah. Tak hanya itu, ia juga kerap chatting online dengan para gadis bugil.
Setelah aksinya terungkap, dia memang mengundurkan diri. Namun ia tampaknya tetap merasa tak bersalah dengan mengatakan aksinya itu justru menolong para wanita penjaja seks meningkatkan pendapatannya.
"Dia menjelaskan kalau wanita itu berasal dari negara miskin dan memerlukan uang untuk membantu orang tuanya," demikian keterangan investigator yang menyelidiki kasus ini, seperti dikutip dari WashingtonTimes, Rabu (30/9/2009). (detikINET)
Bahkan dalam investigasi oleh otoritas, frekuensi akses konten mesum di NSF di 2009 ini diketahui meningkat sangat pesat, sebesar enam kali lipat atau 600 persen ketimbang pada tahun 2008.
Kasus tersebut langsung dilaporkan pada Konggres Amerika Serikat. Fenomena akses porno itu jelas dinilai sebagai tindakan penyelewengan dan pemborosan anggaran. Padahal, sebagian besar dana yang didapat NSF adalah dari para pembayar pajak.
Sebuah bukti menunjukkan salah satu eksekutif senior di sana menghabiskan waktu 331 hari dalam setahun untuk melihat pornografi dari komputer pemerintah. Tak hanya itu, ia juga kerap chatting online dengan para gadis bugil.
Setelah aksinya terungkap, dia memang mengundurkan diri. Namun ia tampaknya tetap merasa tak bersalah dengan mengatakan aksinya itu justru menolong para wanita penjaja seks meningkatkan pendapatannya.
"Dia menjelaskan kalau wanita itu berasal dari negara miskin dan memerlukan uang untuk membantu orang tuanya," demikian keterangan investigator yang menyelidiki kasus ini, seperti dikutip dari WashingtonTimes, Rabu (30/9/2009). (detikINET)
Posting Komentar