| Mobile| RSS

Mual dan Muntah

Jumat, 02 Oktober 2009 | posted in | 0 comments

Bagi Anda yang pernah merasakan mual muntah, pasti merasa sangat tidak nyaman. Selain mengganggu aktivitas, mual dan muntah juga menurunkan kualitas hidup. Apa penyebab mual dan muntah?


Dalam istilah kedokteran mual dan muntah dikenal dengan nama Nausea dan Vomitus. Nausea diartikan sebagai mual dan vomitus sebagai muntah. Mual dan muntah merupakan reaksi yang sangat kompleks yang melibatkan sistem saraf pusat dan sistem pencernaan dalam tubuh.


Mual dan muntah sebenarnya merupakan alarm tubuh yang menunjukkan adanya zat yang bersifat racun (toksin) dalam saluran pencernaan atau hal yang tidak beres dalam tubuh kita.


Berikut adalah penyebab mual dan muntah:

  1. Melihat sesuatu yang menjijikkan
  2. Mencium bau yang tidak enak
  3. Gangguan keseimbangan seperti pada saat naik kendaraan (atau yang disebut dengan mabuk perjalanan)
  4. Hamil triwulan pertama atau yang disebut hiperemesis gravidarum.
  5. Menderita penyakit seperti infeksi sistemik, tukak lambung, gangguan metabolit, kanker, gangguan keseimbangan elektrolit tubuh.
  6. Serta terkena efek samping obat.

Obat yang digunakan untuk mengatasi mual dan muntah bermacam-macam dan pilihan penggunaan obat anti mual dan muntah disesuaikan dengan penyebabnya, ringan-beratnya derajat keparahan, dan derajat keamanan bagi pasien.


Ondansetron� termasuk obat yang digunakan untuk mengatasi mual dan muntah dengan derajat sedang sampai berat seperti pada kondisi:
1. Mual muntah pasca kemoterapi (terapi pada penderita kanker)
2. Mual muntah pasca operasi
3. Mual muntah hebat hiperemesis gravidarum


Ondansetron termasuk kelompok obat Antagonis serotonin 5-HT3, yang bekerja dengan menghambat secara selektif serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3) berikatan pada reseptornya yang ada di CTZ (chemoreseceptor trigger zone) dan disaluran cerna.


Serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3) merupakan zat yang akan dilepaskan jika terdapat toksin dalam saluran cerna, berikatan dengan reseptornya dan akan merangsang saraf vagus menyampaikan rangsangan ke CTZ dan pusat muntah dan kemudian terjadi mual dan muntah.(Advetorial Indofarma)

0 Responses So far

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Berita Terbaru

Komentar Terakhir

Popular Post

Masa

Blog Archive

Labels

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Twitter