| Mobile| RSS

Komodo Bukan Asli Indonesia

Senin, 05 Oktober 2009 | posted in | 0 comments




Sebuah tim ilmuwan membuyarkan teori komodo sebagai binatang asli kepulauan Indonesia . Penemuan sejumlah fosil di tiga lokasi berbeda di Queensland memunculkan teori baru, Australia merupakan penghubung evolusi kadal terbesar di dunia itu.



Penelitian yang melibatkan ilmuwan dari Malaysia, Indonesia dan Australia dipimpin oleh Dr Scott Hocknull dan Museum Queensland mempublikasikan penemuan itu di situs jurnal ilmiah PLoS ONE.



Disebut sebagai asal munculnya mitologi naga di China , komodo jumlahya terbatas dan termasuk spesies yang terancam punah. Saat ini jumlahnya tinggal sekitar lima ribu ekor dan hidup di pulau terpencil yang selama ini diyakini sebagai tempat kelahirannya.


Namun Hocknull menyatakan tulang fosil yang ditemukan di Queensland identik dengan komodo. "Kumpulan fosil yang ditemukan di Gunung Etna di Queensland berumur sekitar 300 ribu tahun. Asumsi kami, itu kadal jenis lain yang hidup di Australia , tapi itu jauh lebih besar," kata Hocknull.


Hocknull mengatakan fosil itu menunjukkan bahwa Komodo muncul di Australia sekitar empat juta tahun lalu dan ada di wilayah itu setidaknya hingga 300 ribu tahun lalu. "Apa yang kita dapat adalah Australia merupakan rumah berbagai binatang aneh yang kini tidak lagi hidup di benua itu dan berada di tempat lain,” katanya.


Peneliti yakin Komodo berpindah ke barat dan mencapai pulau Flores sekitar 900 ribu tahun lalu. Ukuran fosil yang ditemukan di Australia menunjukkan binatang itu merupakan kadal besar sejak awal dan hidup empat juta tahun sebelum punah di Australia.


Namun pertanyaan terbesar muncul mengapa komodo bisa punah di Australia dan selamat di Indonesia? "Kami belum tahu karena 300 ribu tahun adalah catatan tertua yang kami punya," kata Hocknull.


"Tapi kami berasumsi Komodo ada di Australia hingga manusia datang. Mungkin manusia sebagai penyebab kepunahan atau perubahan iklim atau kombinasi keduanya,” ujarnya.


Catatan di Flores menunjukkan Komodo sudah ada di tempat itu lebih dari satu juta tahun. Tapi perubahan fauna besar, letusan vulkanis terjadi di wilayah itu tapi komodo masih bisa selamat.


Menurut Hocknull hal itu mulai berubah sekitar 2.000 tahun lalu saat binatang itu mulai berpindah ke pantai tempat hidupnya yang sekarang. "Satu-satunya yang bisa dihubungkan adalah adanya perusakan habitat oleh manusia modern," katanya. Komodo diketahui sebagai pemakan manusia sehingga manusia modern menganggap sebagai ancaman.


Tapi mengapa Komodo bisa selamat di pulau kecil terpencil di Flores? Profesor Palaeontologi dari Macquarie University di Sydney Tim Flannery punya teori. "Komodo punah, kami perkirakan sekitar 50 ribu tahun lalu, saat manusia datang ke Australia dan juga menghilang dari seluruh pulau di Indonesia kecuali Flores ," kata Flannery.


Ia menambahkan salah satu yang menarik mengenai Flores adalah rumah dari 'hobbit'. Manusia kecil itu ada di Flores sekitar dua juta tahun lalu dan perburuan hobbit seperti anak TK, katanya. Sementara di Australia serta wilayah lain yang datang adalah manusia modern besar sehingga Komodo tidak bisa mengatasi hal itu.


Ilmuwan sebelumnya menemukan fosil manusia kerdil yang diduga hidup di Flores. Kelompok fosil ini disebut hobbit berusia 18.000 dan digali dari situs Liang Bua, NTT. Ilmuwan awalnya yakin bahwa manusia dengan tinggi hanya satu meter ini berukuran cebol karena kekurangan gizi dan bahan makanan. Spesimen ini dinamai Hobbit, sesuai dengan tokoh ciptaam JRR Tolkien dalam trilogi Lord of The Ring.


Beberapa ilmuwan berpendapat jenis ini berukuran tubuh kecil karena mengidap penyakit mikrosepali. Ada kemungkinan spesies ini masih hidup di pedalaman NTT dan mengasingkan diri. [Inilah]

0 Responses So far

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Berita Terbaru

Komentar Terakhir

Popular Post

Masa

Blog Archive

Labels

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Twitter