| Mobile| RSS

Pengendara Mobil Atap Terbuka Berisiko Tuli

Kamis, 08 Oktober 2009 | posted in | 0 comments



Mengendarai mobil dengan atap yang bisa dibuka memang membuat pengendaranya terlihat keren dan jadi pusat perhatian. Tapi tahukan Anda bahwa mengendarai mobil seperti itu bisa menimbulkan kerusakan pendengaran.


Para ahli memperingatkan bahwa mengendarai mobil dengan atap terbuka bisa menimbulkan gangguan yang serius pada telinga. Mobil atap terbuka dengan kecepatan 50 mph sampai 70 mph atau setara dengan 80 km/jam sampai 112 km/jam bisa mengganggu telinga akibat suara yang dihasilkan oleh pergerakan udara atau angin.


Para ahli spesialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT) mengatakan bahwa paparan kebisingan dari mesin, jalan, lalu lintas dan angin yang terjadi secara terus menerus bisa menyebabkan seseorang kehilangan penengarannya secara permanen (tuli atau budek). Peneliti menyarankan sebaiknya pengemudi mobil atap terbuka ini menggunakan perlindungan terhadap telinganya, seperti yang dilakukan oleh pengendara motor.


Dalam penelitian ini diukur tingkat kebisingan pengemudi selama perjalanan dengan kecepatan yang berbeda dan hasilnya telah diterbitkan dalam jurnal Otolaryngology-Head and Neck Surgery.


Jika mengendarai mobil tersebut dengan kecepatan 50 mil/jam, 60 mil/jam dan 70 mil/jam, kebisingan yang dihasikan mencapai 88 desibel sampai 90 desibel. Hasil ini berarti lebih tinggi dari ambang batas yang telah disepakati sebagai risiko terjadinya kerusakan pendengaran permanen yaitu sebesar 85 desibel.


Selain itu juga dilakukan pengujian pada jalan tol dan jalanan di luar jam sibuk, hasilnya ditemukan tingkat kebisingan yang sama sekitar 90 desibel dengan tingkat tertinggi mencapai 99 desibel.


Peneliti menambahkan pengendara mobil atap terbuka dapat mengurangi kebisingan dengan menaikkan kaca jendela saat berkendaraan, cara ini dapat menurunkan tingkat kebisingan menjadi 82 desibel.


"Akibat dari paparan tingkat kebisingan yang tinggi mungkin baru terasa setelah beberapa tahun kemudian, meskipun paparan tersebut hanya terjadi beberapa jam saja," ujar Dr Mark Downs, dari Royal National Institute for Deaf People, seperti dikutip dari BBC, Rabu (7/10/2009).


Sebagai perbandingan ruangan yang tenang saat malam hari tingkat kebisingannya 20 desibel, percakapan yang biasa 60 desibel, jalanan yang sibuk 70 desibel, orang berteriak 80 desibel dan pesawat lepas landas 130 desibel. Jika Anda memiliki mobil dengan atap yang bisa dibuka, sebaiknya gunakan pelindung telinga agar tidak mengalami kerusakan pendengaran nantinya.

0 Responses So far

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Berita Terbaru

Komentar Terakhir

Popular Post

Masa

Blog Archive

Labels

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Twitter