Lucknow - Seorang pengemis menjadi kepala desa di India. Biarpun memimpin desa, ia tetap mengemis dan sebagian pendapatan dari mengemis ia gunakan untuk membangun desa yang ia pimpin.
Pengemis itu, Dharmveer Bhoora, 56 tahun, sudah lebih dari 30 tahun menjadi pengemis. Tapi sejak 2004, ia mengemis tidak hanya untuk memberi makan dirinya dan keluarganya, tapi juga untuk dana pembangunan desa.
"Mungkin itu terdengar aneh bagi Anda, tapi sejak saya memimpin desa pada 2004, saya bisa mengumpulkan ribuan rupee dari mengemis, yang kemudian dikucurkan untuk memperbaiki infrastruktur publik desa," katanya.
Bhoora memimpin desa Khaikheri yang berpenduduk sekitar 10 ribu di negara bagian Uttar Pradesh, India. Ia menjadi kepala desa gara-gara penduduk desa dengan para politikus lokal yang korup dan melakukan malpraktik.
"Untuk memberi pelajaran bagi mereka, kami sepakat membuat seorang pengemis duduk di kursi kepala desa," kata seorang guru SD dari desa itu, Rajeev Tyagi. "Kami berpikir ini bakal menampar muka politisi dan wakil rakyat yang korup karena disejajarkan dengan para pengemis."
Penduduk desa segera mengurus formalitas agar Bhora bisa menjadi kepala desa. Bhoora semula berpikir penduduk desa itu sedang mengejek dengan mencalonkan sebagai kepala desa.
"Tapi saat mereka membantu saya menyelesaikan formalitas pemilihan, saya sadar mereka serius," katanya. "Sejak itu saya menjadikan peran baru saya ini sebagai tantangan dan bekerja demi kemajuan desa."
Dalam pemilihan lima tahun silam itu, Bhoora menang dan ia mulai menjadi kepala desa dengan gaji dari pemerintah negara bagian sebesar 500 ribu rupee (Rp 100 juta) per tahun. Meski begitu, ia tetap mengemis meski sejak itu sebagian hasilnya ia berikan bagi pembangunan desa.
"Dari memperkeras jalan sampai WC umum, pemasangan lampu jalan sampai pembangunan balai warga, bisa terwujud dari uang yang saya kumpulkan dari mengemis," katanya. "Karena itu, saya akan tetap mengemis."
Warga senang dengan Bhoora yang tetap mengemis. Mereka bahkan bersemangat memberi duit jika Bhoora mengemis, karena tahu uang itu akan dipakai untuk membangun desa. Bhoora hanya mengambil secukupnya untuk dia dan keluarganya, sisanya untuk pembangunan.
"Kami sangat tahu soal dia," kata seorang warga, Manki Devi. "Dari tangannya, ia hanya mengambil yang dibutuhkan bagi keluarganya dan sisanya dihabiskan bagi pembangunan desa."(Tempo)
Posting Komentar