Wanita Lebih Suka Pria Berwajah Feminin

Wanita cenderung menyukai pria berwajah feminin seperti Leonardo DiCaprio saat membintangi Titanic, demikian menurut peneliti dari Inggris. Studi memang membuktikan bahwa pria-pria yang berwajah feminis dan melankolis banyak digandrungi wanita. Kenapa ya?

Peneliti dari St Andrews University mengatakan, tingkat keatraktifan seseorang dipengaruhi oleh 'diet visual' atau diet 'jarang melihat pria'. Peneliti bertanya pada 240 remaja berusia 11 hingga 15 tahun di sekolah atau asrama khusus wanita.

Dibanding perempuan yang sekolah di tempat umum (pria dan wanita bercampur), pupil pada mata remaja perempuan yang sekolah di sekolah khusus wanita lebih tajam ketika melihat pria berwajah feminin.

Penelitian ini menunjukkan bahwa efek visual diet atau diet 'jarang melihat pria' mempengaruhi tingkat keatraktifan pria, dan pria berwajah feminin lebih disukai dan memberi kesan atraktif pada wanita yang jarang melihat pria ketimbang pria berwajah maskulin.

Studi yang dimuat dalam Jurnal Personality and Individual Differences menunjukkan bahwa penampakan visual terutama daerah wajah yang feminin, bermata besar dan berbibir penuh adalah tipe pria yang disukai wanita, terutama mereka yang hidup dalam lingkungan yang jarang terdapat sosok prianya.

Beberapa studi lainnya pun membenarkan bahwa pria berwajah feminin lebih laku ketimbang pria berwajah maskulin. "Ketika orang memandang wajah yang maskulin, anggapan yang timbul adalah dominasi dan kekuasaan sosial," ujar Dr Tamsin Saxton seperti dikutip dari BBC, Kamis (17/9/2009).

Para wanita mengaku bahwa pria berwajah feminin terdeskripsi sebagai pria yang lembut dan setia. Pria dengan mata lebar, paras halus dan lebih kurus, alis mata lebih lengkung dan corak kulit lebih baik juga lebih diinginkan.

Sedangkan pria yang dianggap tidak setia dan merupakan calon orangtua yang buruk adalah tipe maskulin dengan hidung besar, bermata kecil dan beralis mata tebal. "Namun tidak selamanya tipe wajah menentukan kepribadian karena wajah terkadang menipu," ujar Saxton.(detikHealth)