| Mobile| RSS

Chavez Tak Lagi Cium Bau Iblis

Senin, 28 September 2009 | posted in | 0 comments


NEW YORK - Presiden Venezuela Hugo Chavez mengaku tak lagi mencium bau sulfur yang merupakan aroma iblis. Dia kini sudah mencium aroma "harapan" di Amerika Serikat.

Orang kuat di Amerika Latin itu menjadi pemberitaan di seluruh dunia tahun 2006 silam ketika menyebut Presiden AS saat itu, George W Bush, sebagai "iblis" saat berbicara dalam pertemuan tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dia mengatakan podium yang ditinggalkan Bush meninggalkan bau sulfur.

"Di sini, masih tercium bau sulfur hari ini, di meja saya berdiri di depan saat ini," kata Chavez pada September 2006. "Kemarin, dari mimbar ini, Presiden AS, pria yang saya sebut 'iblis' datang ke sini, berbicara seakan-akan dia pemilik dunia. Sungguh, seakan-akan sebagai pemilik dunia," tegasnya mengejek Bush kala itu.

Namun dalam pidatonya tahun ini, Chavez memuji Presiden Barack Obama, bahkan mengajaknya untuk mengikuti sosialisme ala Venezuela.

"Kemarin dia (Obama) berbicara di sini dan tidak ada lagi aroma sulfur. Ini berbau sesuatu yang lebih baik: harapan," kata Chavez, seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (25/9/2009).

"Obama, datang dan bergabunglah dengan sosialis. Kami mengundang anda untuk bergabung dengan poros setan."

Chavez juga mendesak Obama mengakhiri embargo terhadap negeri komunis Kuba dan menahan diri agar tidak menempatkan pasukan di pangkalan militer di Kolombia.

Dalam kesempatan itu, Chavez mengklaim sosialisme dapat menyelesaikan seluruh persoalan di Amerika Latin. Dia juga meminta dunia mengakuinya.

Chavez memanfaatkan waktunya di Majelis Umum PBB untuk mengumumkan apa yang disebutnya sebagai bangkitnya sosialisme di Amerika Latin.

P
ada Rabu malam Chavez menghadiri pemutaran perdana film karya Oliver Stone tentang dirinya berjudul South of The Border di New York. Tariq Ali, penulis dokumenter itu, menggambarkan film tersebut sebagai sebuah film tentang jalan politik.

"South of the Border adalah berjalannya revolusi di Amerika Selatan, Amerika Latin, dan Karibia," kata Chavez. "Dunia harus datang menontonnya, dan menerimanya sebagai sebuah fakta kehidupan."

Chavez mengatakan revolusi di Amerika Latin dapat menyelesaikan persoalan kapitalisme dan perang di belahan dunia lain.(Okezone)

0 Responses So far

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Berita Terbaru

Komentar Terakhir

Popular Post

Masa

Blog Archive

Labels

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Twitter