Perjodohan jaman 'baheula' banyak dipengaruhi peran orang tua. Bila usia sang putri sudah dianggap cukup buat menikah, mereka akan kasak-kusuk mencarikan jodoh di antara anak kenalannya.
Sampai tahun 60-an, posisi perempuan masih pasif, menanti 'Mr. Right' mengambil inisiatif mengajaknya kencan. Selepas tahun 70-an, meski sedikit, perempuan mulai berani mengambil inisiatif memulai kontak dengan pria yang diincarnya lewat surat atau berkirim salam lewat teman. Lalu bagaimana perkembangannya di era komunikasi serba canggih saat ini?
Axe Research Lab membeberkan beberapa perilaku perempuan masa kini dalam memandang tahap awal yang paling menentukan ketika memulai hubungan asmara mereka, lewat survei yang dilakukan terhadap 342 perempuan di Jabodetabek dengan rentang usia 16 – 29 tahun.
Sampai tahun 60-an, posisi perempuan masih pasif, menanti 'Mr. Right' mengambil inisiatif mengajaknya kencan. Selepas tahun 70-an, meski sedikit, perempuan mulai berani mengambil inisiatif memulai kontak dengan pria yang diincarnya lewat surat atau berkirim salam lewat teman. Lalu bagaimana perkembangannya di era komunikasi serba canggih saat ini?
Axe Research Lab membeberkan beberapa perilaku perempuan masa kini dalam memandang tahap awal yang paling menentukan ketika memulai hubungan asmara mereka, lewat survei yang dilakukan terhadap 342 perempuan di Jabodetabek dengan rentang usia 16 – 29 tahun.
Fakta pertama dari survei yang dilakukan pada Agustus 2009 ini adalah, 89% responden menganggap ponsel sangat penting dalam memulai suatu hubungan dengan pria. Ponsel dianggap sebagai medium yang sangat pribadi, sehingga dengan alat ini perempuan menjadi lebih bebas memancarkan sinyal ketertarikan kepada sang pujaan yang diincarnya.
Berarti, menjadi hal yang krusial buat para pria untuk bisa memperoleh nomor ponsel perempuan yang diincarnya secara langsung, karena langkah pendekatan selanjutnya akan lebih mudah.
"Hubungan biasanya dimulai dengan saling berkirim SMS, yang isinya dari sekedar formalitas awal hingga berakhir pada rayuan. Itu sebabnya 67% dari responden mengatakan sebuah hubungan dengan pria bisa berawal dari komunikasi lewat SMS sebelum ke tahap selanjutnya. Bahkan 64% responden merasa bahwa mengirimkan sinyal yang menggoda kepada pria incarannya bisa seru juga," tulis hasil riset tersebut, Selasa (15/9/2009).
Selanjutnya ke tahap ngobrol lewat ponsel. Perempuan menilai kalau pria sudah masuk 'perangkap' ke tahap ngobrol di telepon berarti ini adalah tanda sebuah hubungan, dan ternyata 56% dari responden pun meyakininya.
"Hasil lain survei tersebut, 68% responden mengakui sangat menikmati untuk bisa menggoda pujaan hatinya lewat percakapan melalui ponsel. Dan, karena dianggap lebih leluasa dan lebih puas, 78% responden mengakui lebih menyukai bermesraan lewat ponsel daripada internet," lanjutnya.
Di wilayah urban seperti Jabodetabek, tampaknya bukan sesuatu yang aneh bila perempuan sudah lebih berani memainkan peran awal untuk dimulainya suatu hubungan. Ponsel sangat berjasa mendorong perubahan ini.
"Bisa dimaklumi, karena selain bersifat pribadi, lewat ponsel perempuan tak perlu malu dalam mengungkapkan perasaannya seperti bila berhadapan muka dengan pria incarannya. Sebaliknya, perempuan pun bisa mengetahui apakah seorang pria menyukainya hanya dari cara si pria berbicara di telepon. Hal ini diperkuat bukti bahwa 81% responden mengakui bisa mudah mengetahui apakah pria yang menelponnya itu menyukainya atau tidak," pungkas laporan ini.(detikINET)
Posting Komentar