Dr. Tracy Alloway, ahli daya ingat otak dari Universitas Stirling, Skotlandia, mengatakan bahwa Facebook--selain bermain video game strategi dan mengisi teka-teki Sudoku--bisa meningkatkan daya ingat (working memory). Sebaliknya Twitter, menonton YouTube, dan berkirim SMS mengurangi daya ingat.
Alloway jagoan soal daya ingat. Ia dan timnya berhasil membuat program meningkatkan daya ingat. Ia menerapkan program itu pada bocah 11-14 tahun di salah satu sekolah di Durham, Skotlandia.
Setelah delapan pekan dilatih, anak-anak itu meningkat IQ-nya sampai 10 poin. Mereka juga makin meningkat nilai membaca dan berhitung. Bahkan ada anak yang saat mulai dilatih peringkat di kelas termasuk paling buruk, setelah dilatih kemudian menjadi nyaris juara kelas.
Dalam acara Festival Sains Inggris, Alloway membahas pengaruh situs-situs sosial dan Internet terhadap daya ingat. Ia mengatakan bagian otak yang terpengaruh oleh situs-situs sosial itu adalah kemampuan untuk menyimpan dan menggunakan informasi atau ia sebut working memory.
Pengaruh Facebook ini terhadap kemampuan daya ingat, kata Alloway dalam seperti dikutip harian Telegraph edisi Senin (8/9), "Sangat besar." Facebook ini membuat otak mengingat-ingat teman-teman dari masa lalu sehingga ini juga melatih daya ingat.
Mereka yang gemar video game strategi, seperti "Total War", juga meningkatkan daya ingat meski tidak menyumbang apapun dalam soal sosial.
Permainan ini meningkatkan daya ingat, kata Alloway, "Karena Anda terus mengingat kejadian sebelumnya dan memperkirakan tindakan yang akan diambil."
Bermain "Sudoku", semacam teka-teki silang yang meminta Anda mengisi kotak-kotak dengan angka 1 sampai 9 dan mulai populer beberapa tahun terakhir, juga melatih daya ingat.
Sebaliknya Twitter, YouTube, dan SMS tidak sehat bagi daya ingat karena sifatnya instan. Informasi yang didapat di Twitter, meski jumlahnya banyak, kata Alloway, "Anda tidak memproses informasi ini."
Twitter dan teman-temannya itu mengurangi lingkup perhatian. "Anda tidak melibatkan otak dan meningkatkan hubungan syaraf," katanya.
Psikolog ini juga menunjukkan bukti yang mengaitkan kebiasaan menonton televisi dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)--yang membuat orang sulit memusatkan perhatian. Sedang kebiasaan SMS yang terlalu banyak diteliti ada hubungannya dengan kecerdasan yang rendah.(Tempo)
on 8 September 2009 pukul 22.18
bener juga sih
on 4 Oktober 2009 pukul 16.34
re-post ya gan .. thx
Posting Komentar