Banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang merasa patah hati, seperti baru putus dari pacar atau kehilangan anak. Saat patah hati orang menjadi lebih pendiam dan banyak merenung. Karena itu patah hati bisa berbahaya bagi kesehatan.
Peneliti Australia mengatakan bahwa orang yang berkabung karena baru saja kehilangan orang yang dicintainya, diperkirakan memiliki risiko terkena serangan jantung 6 kali lipat lebih besar. Bahkan jika perasaan patah hati terlalu lama dan mendalam bisa berpotensial menyebabkan kematian.
"Perubahan fisik yang diderita oleh orang yang baru saja merasa kehilangan mendalam lebih signifikan terjadi pada jantungnya," ujar Thomas Buckley, Ketua peneliti dari Heart Foundation, seperti dikutip dari Health24, Kamis (17/9/2009).
Buckley menambahkan dari 160 orang yang terlibat pada penelitian ini, sebesar 50 persen mengalami kesedihan yang mendalam dan berisiko terkena serangan jantung 6 kali lipat lebih besar. Pada saat mengalami kesedihan mendalam tersebut tekanan darah akan meningkat, detak jantung semakin cepat, perubahan sistem kekebalan tubuh dan terbentuknya gumpalan sehingga menyumbat aliran darah yang bisa menyebabkan serangan jantung.
Risiko ini biasanya paling banyak ditemukan pada orang berusia 30 tahun. Kesedihan mendalam yang dialami akibat dari sakit hati, diyakini karena berlebihnya produksi hormon stres saat itu. Kondisi ini pada penelitian sebelumnya lebih banyak ditemukan pada kaum perempuan, tapi kini banyak juga kaum laki-laki yang mengalaminya.
Selain mengakibatkan masalah pada jantungnya, orang yang sakit hati terlalu dalam bisa menyebabkan orang tersebut kehilangan akal sehatnya dan menjadi stres. Stres yang timbul biasanya karena adanya tekanan dalam diri orang tersebut dan rasa kesepian.
Maka itu penting bagi orang yang mengalami kesedihan untuk menceritakan masalahnya pada orang lain, sehingga tidak merasa tertekan dan kesepian. Selain itu agar tidak mempengaruhi kesehatan jantungnya.(detikHealth)
Posting Komentar