| Mobile| RSS

Dampak Panasnya Suhu Matahari Bagi Kesehatan

Jumat, 18 September 2009 | posted in | 2 comments




Akhir-akhir ini udara di Jakarta sangat panas dengan temperatur 33 sampai 34 derajat celsius karena posisi matahari yang dekat dengan garis khatulistiwa. Hati-hati suhu yang begitu panas bisa mengganggu kesehatan.

Beberapa penelitian menunjukkan dengan meningkatnya temperatur, maka diperkirakan akan meningkatkan terjadinya berbagai macam penyakit infeksi, kurangnya suplai makanan dan air bersih, meningkatnya jumlah anak yang kekurangan gizi serta bisa menyebabkan orang meninggal dunia.

"Tapi meskipun tidak ada perubahan iklim yang drastis, masalah kebersihan, penggunaan energi secara efisien serta penyelamatan hutan tetap harus diperhatikan," ujar Professor Michael Marmot dari University College London, seperti dikutip dari BBC, Kamis (17/9/2009).

Selain itu semakin dekatnya matahari dengan khatulistiwa, maka paparan sinar ultraviolet juga semakin tinggi. Karena radiasi sinar ultraviolet hanya butuh jarak yang lebih pendek dari atmosfer untuk bisa mencapai bumi. Radiasi sinar ultraviolet yang semakin kuat juga disebabkan oleh menipisnya lapisan ozon secara alami, sehingga hanya sedikit sinar radiasi yang mampu diserap oleh ozon dan lebih banyak dipancarkan ke bumi.

Tubuh manusia memang membutuhkan sinar matahari sebagai sumber vitamin D yang berguna untuk pertumbuhan tulang, tapi jika terlalu berlebihan akan berbahaya bagi kulit. Sebaiknya menghindari terkena sinar matahari mulai dari jam 10 pagi hingga jam 4 sore. Sinar matahari yang berguna hanya pada saat pagi hari saja.

Lord Michael Jay dari health charity Merlin dan Professor Michael Marmot dari University College London mengatakan, mungkin salah satu keuntungan dari perubahan suhu ini adalah orang sedikit yang keluar rumah sehingga mengurangi polusi. Menurunkan jumlah orang yang mengonsumsi daging sehingga mengurangi penyakit kanker, obesitas, diabetes dan penyakit jantung.


T
api masyarakat tetap harus menjaga kondisi tubuhnya agar tetap fit, sehinga tidak mudah terkena berbagai penyakit infeksi terutama yang berhubungan dengan saluran pernapasan, penyakit kulit ataupun penyakit yang berhubungan dengan pencernaan akibat mengonsumsi air yang tidak bersih.

2 Responses So far
gravatar
Anonim
on 16 Mei 2010 pukul 19.56  

bedanya UV A dan UV B Apa ya??

gravatar
reseller
on 26 Oktober 2011 pukul 11.35  

setuju banget gan,,
sinar matahari memang penting,,
tapi bagusnya saat pagi hari,,
atau bahkan bisa mengakibatkan kanker kulit saat siang hari,,
thans gan,,

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Berita Terbaru

Komentar Terakhir

Popular Post

Masa

Blog Archive

Labels

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Twitter