INILAH.COM, Jakarta – Permirsa TV mulai turun akibat banyak yang beralih ke surfing internet lewat laptop dan komputer. Namun World Wide Web kini masuk ke perangkat rumah tangga yang banyak digunakan TV.
HD TV model terbaru yang bisa disambungkan langsung ke internet telah dipasarkan oleh beberapa vendor. Tidak hanya sebagai TV normal, perangkat ini bisa untuk mengakses internet termasuk YouTube maupun Facebook. TV itu juga bisa untuk akses layanan premium video-on-demand semacam Netflix, Blockbuster dan Amazon.
TV yang juga berfungsi untuk akses internet itu diperkirakan akan cepat diserap oleh konsumen. Lembaga riset Yankee Group memperkirakan 50 juta orang akan menggunakan TV jenis ini hingga 2013.
Selain itu 30 juta di antaranya akan dilengkapi dengan pemutar Blu Ray. Sementara 11 juta akan membeli media adaptor yang menyediakan video web tanpa perlu menyalakan PC.
Namun begitu TV ini tidak akan menggantikan perangkat komputer, karena kemampuannya tidak bisa mengakses web secara penuh. "Tranformasi TV itu menjadi perangkat internet ringan,” kata Kurt Scherf, vice president dan principal analyst Parks Associates, kemarin.
Saat ini baru produsen elektronik Panasonic dan LG yang telah menyediakan TV jenis ini. Sedangkan Vizio akan meluncurkan pada triwulan keempat. Sedangkan Toshiba, Sony dan Philips juga sudah siap merilis produknya tahun depan. TV yang ada saat ini dihubungkan ke internet dengan Ethernet, namun Vizio menyatakan akan merilis produk TV dengan dukungan WiFi akhir tahun ini.
Scherf memberi catatan masuknya Vizio sebagai hal yang menarik. Perusahaan yang memiliki sejarah panjang sebagai penghasil produk murah itu, akan terdongkrak mereknya secara besar-besaran.
Namun begitu menurut Mike McGuire, VP research dan Media Analyst Gartner menyatakan perubahan tidak akan terjadi secara serta merta. Dia menyebut hal itu berhubungan dengan kebiasan orang dalam menonton TV. "Tidak akan terjadi dalam jangka waktu pendek, namun makin banyak perusahaan melihat ini sebagai peluang,” jelasnya.
Tapi dampaknya konsumen akan berfikir ulang telah terlalu besar mengeluarkan uang untuk langganan TV kabel atau video on demand. Pasalnya kini semua bisa dilakukan pada satu perangkat dan layanan saja.
Namun kekhawatiran itu dibantah oleh penyedia siaran TV kabel. "Aku pikir itu seperti apel dan jeruk," kata Kate Noel, Senior Manager Corporate Communications Comcast. "Jika melihat program acara yang ada, perbedaannya jauh dan kami menawarkan program berbeda dari internet. Kami tidak melihat ada yang dimakan disini,” timpalnya.
Untuk mengakses internet, perangkat TV akan diinstall aplikasi khusus seperti yang ada di iPhone. Bahkan aplikasi ini tampaknya yang akan menjadi pendorong kesuksesan Web-enabled TV. Yahoo sebagai contoh, sedang membuat aplikasi yang mengizinkan pemirsa mendapat berita, cuaca dan topik lain di atas atau bawah layar saat menonton acara tertentu.
Lalu bagaimana masa depan TV internet ini? David Poltrack, Chief Research Officer dan President CBS Vision menyatakan teknologi ini bisa menghasilkan acara TV yang disupport iklan.
Teknologi baru itu bisa memberikan kelebihaan pada pemasang iklan. Konsumen tidak hanya disuguhi iklan satu arah, tapi bisa mengklik link dan langsung mempelajari produk secara langsung. Selain itu iklan juga bisa ditargetkan berdasarkan orang yang menonton atau kebiasaan browsingnya.(Inilah)
Posting Komentar