| Mobile| RSS

Novel Jejak Damai Aceh Diluncurkan

Minggu, 23 Agustus 2009 | posted in , | 0 comments

BANDA ACEH - Bandar Publishing meluncurkan lagi sebuah novel berjudul “Jejak Damai Aceh” di kantornya di Darussalam, Banda Aceh, Sabtu (22/8). Novel yang ditulis Boy Abdaz bercerita tentang proses tahapan damai yang pernah berlangsung di bumi Aceh sebelum penandatanganan perjanjian damai di Helsinki. Penulis yang sekarang berdomisili di Aceh Timur pernah berpengalaman sebagai pekerja kemanusiaan di Aceh.

Novel itu mengambil tokoh bernama Hidayat. Dia seorang pekerja perdamaian dalam proses damai yang diprakarsai oleh Henry Dunant Centre (HDC). Konflik di novel ini muncul saat Hidayat harus berhadapan dengan seorang penyidik dari Jakarta yang berusaha mengungkap nasionalisme di tengah dua kubu, RI dan GAM.

Dalam penggalan novel tersebut, Hidayat dijemput oleh tiga orang utusan untuk menghadap sang penyidik yang digambarkan sosoknya sangat menyeramkan. Di hadapan penyidik, Hidayat terus saja diinterogasi dengan sejumlah pertanyaan yang menyudutkannya. Dia dituduh lebih berpihak kepada perwakilan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dalam proses damai cessation of hostilities agreement (CoHA).

Manajer Bandar Publishing, Lukman Emha mengatakan, novel Jejak Damai Aceh untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa perdamaian di Aceh tidak hanya perdamaian Helsinki. Tapi, Helsinki sendiri juga lahir dari kegagalan-kegagalan proses damai sebelumnya. “Tentu sangat tak eloklah rasanya kita mengabaikan dan melupakan proses damai yang panjang sebelumnya, dengan hanya mengagung-agungkan MoU Helsinki,” ujarnya tentang novel tersebut dalam rilis kepada Serambi, kemarin.

Buku kecil setebal 174 halaman, kata Lukman, khusus diracik dalam bentuk novel agar membuat pembaca lebih ringan membaca sejarah. Hal ini supaya lebih diminati oleh remaja, dan membuat pembaca memiliki rasa tertarik untuk mengetahui sejarah. “Kami berharap buku yang ditulis atas dasar pengalaman keseharian oleh pekerja perdamaian itu bisa menambah khazanah literatur perdamaian,” ujarnya.

Selain menerbitkan novel Jejak Damai Aceh, Lukman menyebutkan, Bandar Publishing juga telah memenuhi permintaan pembaca di Aceh terhadap buku Aceh Pungo dan buku Tasawuf Aceh yang sebulan lalu telah ludes di pasaran. “Bandar telah mengedarkan buku cetakan kedua Aceh Pungo dan Tasawuf Aceh di toko-toko buku. Insya Allah dalam waktu dekat, buku Aceh dari Sultan Iskandar Muda ke Helsinki juga akan beredar di pasaran,” jelasnya.

0 Responses So far

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Berita Terbaru

Komentar Terakhir

Popular Post

Masa

Blog Archive

Labels

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Twitter