Hampir 1.500 efek visual dalam film aksi GI Joe: The Rise of the Cobra diciptakan secara kolektif oleh sejumlah artis dari seluruh dunia. Adapun tools Autodesk yang digunakan untuk menciptakan efek visual di film tersebut adalah Autodesk Flame, Autodesk Maya, Autodesk 3ds Max, Autodesk Softimage, Autodesk MotionBuilder, Autodesk Mudbox dan Autodesk FBX.
“Menggalang kolaborasi kreatif adalah strategi inti dari pengembangan software kami,” kata Stig Gruman Vice President of Digital Entertainment, Autodesk Media & Entertainment, pada keterangan pers yang VIVAnews terima, 26 Agustus 2009. “GI Joe adalah ilustrasi kesuksesan strategi kami. Film tersebut memperlihatkan karya dari 6 studio visual efek dengan kemampuan yang hebat yang menggunakan rangkaian alat-alat Autodesk untuk menyatukan proyek dan menghantarkan hasil visual yang mengagumkan,” ucapnya.
“Menggalang kolaborasi kreatif adalah strategi inti dari pengembangan software kami,” kata Stig Gruman Vice President of Digital Entertainment, Autodesk Media & Entertainment, pada keterangan pers yang VIVAnews terima, 26 Agustus 2009. “GI Joe adalah ilustrasi kesuksesan strategi kami. Film tersebut memperlihatkan karya dari 6 studio visual efek dengan kemampuan yang hebat yang menggunakan rangkaian alat-alat Autodesk untuk menyatukan proyek dan menghantarkan hasil visual yang mengagumkan,” ucapnya.
Digital Domain, asal Hollywood mempunyai kru sebanyak 175 orang yang bekerja untuk menciptakan 320 efek visual (VFX) dan menciptakan dua fase utama. Sebuah adegan dengan latar belakang Paris dengan aksi puncak penghancuran Menara Eiffel dan serangan konvoi yang besar. Digital Domain bergantung pada Maya sebagai inti dari animasi, modeling, pencahayaan, skripting karakter, dan alat bor (rigging tool), dan MudBox untuk sketsa modeling.
Prime Focus VFX, asal Winnipeg, Vancouver dengan 55 kru menciptakan 124 VFX shots yang meliputi pravisualisasi, lingkungan digital, simulasi liquid dan high-volume particle rendering. Aksi finalnya adalah, Prime Focus, yang menampilkan pesawat dilahap oleh Nanomites (senjata high-tech yang diintegrasikan dengan metal), lingkungan digital yang dominan dan langit serta awan 3D yang intens.
“3ds Max dan Maya adalah alat yang kami pilihan. Kami membangun jalur pipa animasi custom menggunakan 3ds Max bersamaan dengan proprietary volumetric particle renderer. Krakatoa telah merender triliunan partikel yang dibutuhkan untuk menciptakan Nanomite,” kata Chris Bond, Senoir VFX Supervisor and President Prime Focus VFX.
Autodesk sendiri merupakan perusahaan spesialis di bidang software desain 2D dan 3D untuk pasar industri manufaktur, bangunan, konstruksi, serta media dan hiburan. Sejak memperkenalkan software AutoCAD pada 1982, Autodesk telah mengembangkan portofolio solusi Digital Prototyping untuk membantu pelanggan merasakan sendiri ide mereka, sebelum ide tersebut menjadi nyata.(Vivanews)
Posting Komentar